Kamis, 12 Maret 2009

CONTOH SOAL UAN TEORI KEJURUAN

 

1.      Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan geofisika dan geokimia dapat ditentukan bahwasannya bumi terdiri dari lapisan-lapisan berbentuk kosentris, manakah diantara lapisan-lapisan bumi ini yang merupakan tempat berlangsungnya gempa, serta merupakan sumber aktivitas magmatic :

a.   Inti bumi dalam

b.   Inti bumi bagian luar

c.   Selubung bumi bagian dalam

d.   Selubung bumi bagian luar

e.   Kerak bumi

2.      Temperatur pembentukan magma berkisar antara 1200-1600°C, untuk menentukan temperatur magma tersebut didasarkan pada beberapa cara, kecuali :

a.   dengan menggunakan alat thermometer optis pada pengukuran langsung di lapangan pada lava pijar yang belum membeku

b.   mengidentifikasi singkapan-singkapan yang ditemukan dilapangan

c.   dengan mempelajari mineral-mineral yang terbentuk termasuk struktur, tekstur dan komposisinya

d.   mempelajari titik lebur mineral-mineral dalam berbagai jenis batuan

e.   mempelajari adanya inklusi gas atau larutan di dalam suatu mineral

3.      Diantara mineral-mineral pembentuk batuan beku dibawah ini manakah yang mengalami proses kristalisasi pada temperature yang lebih tinggi :

a.   Kwarsa

b.   Muskovit

c.   Orthoklas

d.   Kalsium feldsfar

e.   Natrium feldsfar

4.      Mineral tanah lempung (clay) merupakan produk pelapukan kimia dari feldspar, ferromagnesium dan mika, berikut ini adalah 3 tipe utama dari mineral lempung :

a.   Anortit, Bytownit dan Labradorit

b.   Barit, flourit dan kalsit

c.   kaolinite, iilite dan montmorillonite

d.   orthoclase, plagioclase, dan albite

e.   Halit, anhidrit dan gipsum

5.      Berikut ini adalah urutan kadar karbon dari yang tertinggi sampai terendah dari batubara :

a.   Antrasit – bituminous – subituminus – lignit – Gambut

b.   Antrasit – subituminus – bituminous – lignit – Gambut

c.   Antrasit – lignit – Gambut – bituminous – subituminus

d.   Antrasit – Gambut – bituminous – subituminus – lignit

e.   Gambut – lignit – subituminus – bituminus – antrasit

6.      Dibawah ini adalah beberapa kegunaan mempelajari fosil untuk kegiatan geologi, kecuali :

a.   fosil dapat digunakan untuk menentukan umur lapisan batuan

b.   fosil dapat digunakan untuk penentuan mineral batuan

c.   fosil dapat digunakan untuk membuat korelasi suatu lapisan batuan dengan dengan lapisan batuan yang lain

d.   fosil dapat digunakan untuk menentukan lingkugan pengendapan

e.   fosil dapat digunakan untuk eksplorasi minyak bumi

7.      Untuk mengidentifikasi batuan salah satu kegiatannya adalah dengan mempelajari sifat-sifat mineral yang terdapat di dalam batuan tersebut, adapun sifat sifat dari mineral tersebut adalah :

a.   struktur kristal, warna & gores, belahan & rekahan, kekerasan, kilap, perawakan, density, reaksi dengan asam, transperansi, dan ukuran conto batuan

b.   struktur kristal, warna & gores, belahan & rekahan, kekerasan, kilap, perawakan, density, reaksi dengan asam, bentuk conto batuan, dan ukuran conto batuan

c.   struktur kristal, warna & gores, belahan & rekahan, kekerasan, kilap, perawakan, density, reaksi dengan asam, transperansi, dan tenacity

d.   struktur kristal, warna & gores, belahan & rekahan, kekerasan, kilap, perawakan, density, reaksi dengan asam, ukuran conto batuan, dan tenacity

e.   struktur kristal, warna & gores, belahan & rekahan, kekerasan, kilap, perawakan, density, reaksi dengan asam, transperansi, dan plastisitas

8.      Salah satu ciri khas dari struktur slate atau batu sabak pada batuan metamorf adalah :

a.   memperlihatkan struktur foliasi, oleh pengelompokan mineral mika, dimana segregation bending belum tampak (halus)

b.   memperlihatkan struktur foliasi, oleh pengelompokan mineral pipih atau mikaan, dimana segregation bending mulai tampak

c.   struktur folisasi menerus dicirikan oleh perulangan mineral pipih dan mineal berbutir, dimana segregation bending sangat jelas

d.   struktur foliasi menjadi terputus oleh mineral berbutir, dimana orientasi mineral pipih terpotong oleh butiran

e.   tidak ada struktur foliasi, disusun oleh mineral-mineral berbutir hampir 100%

9.      Cadangan mineral tembaga yang terdapat di Jayapura merupakan hasil mineralisasi dengan sulfida, jenis mineral tembaga tersebut adalah :

a.   Galena

b.   Malachite

c.   Azurite

d.   Cuprite

e.   Chalcopyrite

10.    Emas merupakan salah satu jenis logam native elemen, yang secara genesa mempunyai ciri khas sebagai berikut :

a.   terbentuk melalui proses metamorfisme kontak pada batu gamping, dan berasosiasi dengan rodonit

b.   terbentuk pada lingkungan batuan beku, khususnya gabro, diorit, dan anortosit

c.   terbentuk pada lingkungan sedimen, dan sering berasosiasi dengan gipsum, batu gamping, dan dolomit

d.   terbentuk melalui proses hidrothermal bertemperatur sangat rendah, dan terdapat dalam urat-urat (vein), dapat juga sebagai deposit mata air panas

e.   terdapat dalam  urat-urat (vein) kuarsa yang terbentuk melalui proses hidrothermal, dan sering bersama-sama pirit dan mineral-mineral sulfida lain

11.    Berapakah volume solar (fuel oil γsolar=0,8) yang dibutuhkan untuk membuat bahan peledak ANFO, jika sudah tersedia 50kg Amonium Nitrat ?

a.   1,6 liter

b.   2,6 liter

c.   3,6 liter

d.   4,6 liter

e.   5,6 liter

12.    Dalam suatu kegiatan peledakan digunakan 50 buah detonator listrik yang diatur dalam 10 deret (paralel) dan setiap deret terdiri dari 5 detonator seri. Dengan masing-masing detonator tahanannya 1,6 ohm, dan digunakan 100 yard kabel utama dengan tahanan 5 ohm, serta 100 yard kabel pembantu dengan tahanan 8 ohm.  Berapa voltase dalam rangkaian tersebut ?

a.   207 volt

b.   208 volt

c.   209 volt

d.   210 volt

e.   211 volt

13.    Penjelasan dibawah ini adalah beberapa tujuan melakukan kegiatan pemboran secara umum, kecuali :

a.   untuk mengetahui/mempelajari data/informasi geologi (batuan, stratigrafi, struktur, mineralisasi, dll)

b.   untuk memetakan topografi permukaan bumi

c.   eksploitasi bahan tambang (air, minyak dan gas bumi)

d.   sebagai sarana untuk eksplorasi dengan metoda lain (geofisika)

e.   untuk peledakan

14.    Apakah yang disebut dengan pemboran inti (core drilling) ?

a.   pemboran dengan kedalam sampai inti bumi

b.   pemboran yang ditujukan untuk membuat lubang ledak

c.   pemboran eksplorasi yang ditujukan untuk memperoleh conto batuan dalam bentuk hancuran

d.   pemboran eksplorasi yang ditujukan untuk memperoleh conto batuan dalam bentuk tabung

e.   pemboran eksplorasi yang ditujukan geoseismik

15.    Jenis-jenis larutan fluida yang banyak digunakan pada kegiatan pemboran adalah :

a.   air tawar, larutan lempung, larutan polymeric (bentonite, barit, revert dll)

b.   air tawar, larutan semen portland, larutan polymeric (bentonite, barit, revert dll)

c.   air tawar, larutan lempung, larutan semen portland

d.   air garam, larutan lempung, larutan semen portland

e.   air garam, air tawar, larutan lempung

Minggu, 08 Maret 2009

Kampus SMKN 1 Duri
Gambar SMKN 1 Duri yang diambil dari satelit lewat google maps
Booth SMKN  Duri Jurusan Geologi Pertambangan pada saat mengkuti kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 2006 di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru - Riau 

Kamis, 05 Maret 2009

Siswa kelas 1 Geologi Pertambangan yang sedang mengikuti kegiatan MOS, dengan wajah penuh penderitaan

Minggu, 01 Maret 2009

PROFILE PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 DURI KELOMPOK TEKNILOGI & INDUSTRI

I. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi kepentingan masyarakat, dunia industri muapun dunia pendidikan itu sendiri.

Bengkalis sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam tentu juga memerlukan sumberdaya manusia yang mampu memberikan jawaban-jawaban tentang potensi daerahnya sendiri, dan itu hanya akan terwujud melalui peningkatan mutu pendidikan terutama yang berkaitan dengan kebumian dan pertambangan.

Penelitian-penelitian lapangan maupun laboratorium perlu terus ditingkatkan untuk mengetahui potensi-potensi sumber daya alam maupun bencana yang mungkin ada dan akan terjadi di daerah Bengkalis maupun Riau pada umumnya. Dan itu hanya akan efektif dengan adanya kerjasama antara lembaga pendidikan dan dunia industri, serta dukungan dan perhatian yang cukup dari Pemda sebagai penanggung jawab dan pengambil keputusan dalam pembangunan.

Kenyataan dilapangan selama ini membuktikan bahw abelum ada kerja sama antara lembaga penelitian dan dunia pendidikan dengan Pemda maupun instansi terkait lainnya, sehingga boleh jadi peneliti-peneliti asing dan donaturnya lebih mengetahui kondisi geologi dan potensi kekayaan alam kita daripada kita sebagai putra daerah, dan pada akhirnya kita hanya akan tetap menjadi penonton di rumah sendiri.

Kondisi itulah yang menjadi dasar dibukanya program keahlian Geologi Pertambangan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Duri sebagai bentuk kepedulian Pemda dalam dunia pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia, terlebih lagi dalam menghadapi otonomi daerah yang sedang bergulir ini.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dibuatnya profile Program Keahlian Geologi Pertambangan :

1. Supaya tujuan pendidikan dapat tepat sasaran

2. Sebagai arah pemantapan dan pengembangan Program Keahlian Geologi Pertambangan

3. Meningkatkan peran serta institusi pendidikan dan diluar institusi pendidikan untuk lebih memajukan Program Keahlian Geologi Pertambangan

4. Memberikan gambaran perkembangan Program Keahlian Geologi Pertambangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Duri

5. Menciptakan Program Keahlian unggulan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Duri

III. PERKEMBANGAN PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN

Program Keahlian Geologi Pertambangan yang berdiri bulan Juli 2000 merupakan program keahlian yang pertama berdiri di SMK Handayani Mandau oleh Yayasan Handayani yang kemudian diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis dan dinegerikan menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Duri.

Dalam perjalanannya Program Keahlian Geologi Pertambangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Duri telah menamatkan siswa lebih kurang 200 orang, yang tamatannya 25% melanjutkan ke perguruan tinggi yang ada di Jawa maupun Sumatera, 30% terserap dunia kerja yang ada di Duri pada khususnya dan di daerah wilayah Propinsi Riau pada umumnya, sedangkan 45% belum mendapat pekerjaan.

Saat ini siswa Program Keahlian Geologi Pertambangan berjumlah 77 orang siswa yang berada di kelas 1 sampai dengan kelas 3. jumlah siswa yang ada tentunya disesuaikan dengan minat dan bakat serta kelengkapan pembelajaran mulai dari tenaga pengajar, sarana dan prasarana yang ada. Siswa kelas 3 saat ini masih mengacu pada Kurikulum Edisi 199 sedangkan siswa kelas 1 dan kelas 2 telah mengacu pada Kurikulum Edisi 2004.

a. Tenaga Pengajar

Saat ini tenaga pengajar Program Keahlian Geologi Pertambangan terdiri dari 2 orang guru dengan komposisi 1 orang guru bantu propinsi dan 1 orang guru honor daerah, diantaranya :

1. Agus Subagiyo, lulusan Teknik Pertambangan UPN Yogyakarta, mulai mengajar tahun 2001, Ketua Program Keahlian Geologi Pertambangan.

2. Firman Siahaan, ST. (akta 4), lulusan Teknik Pertambangan ITM Medan, mulai mengajar tahun 2002.

3. Yudi Cahya Purnama, ST., lulusan Teknik Pertambangan Unisba Bandung, mulai mengajar tahun 2005.

b. Sarana Praktikum yang dimiliki

1. Kompas Geologi (3 unit)

2. Palu geologi (3 buah)

3. Loupe/kaca pembesar (12 buah)

4. Theodolite (2 unit)

5. Waterpass (2 unit)

6. Statif (3 buah)

7. Ramu ukur (3 buah)

8. Larutan HCl 0,1N

9. Alat peraga batuan

10. Alat peraga mineral

11. Alat peraga fosil

12. Alat peraga kristal

13. Komparator Mohs (1 unit)

14. Alat bor air tanah (1 unit)

15. Alat bor pekerjaan geologi teknik (1 unit)

16. Alat peraga steam injection system (EOR)

17. Pita ukur (3 buah)

18. Rig mini (3 unit)

19. Peta (3 buah)

20. Mikroskop Polarisasi

21. Gelas ukur + pipet (5 buah)

22. Alat pengasah batuan sedimen (1 unit

Peralatan praktek yang ada jelas masih kurang ideal untuk pencapaian kompetensi yang sesuai dengan kurikulum baik dari segi jenis peralatan maupun jumlah peralatan yang ada.

c. Prasarana yang dimiliki

Prasaran yang dimiliki Program Keahlian Geologi Pertambangan terdiri dari 3 ruangan kelas dan 1 laboratorium. Tiga ruangan kelas digunakan untuk belajar siswa masing-masing tingkat, sedangkan 1 ruang laboratorium digunakan untuk praktikum kristalografi dan mineralogi, praktikum batuan dan bahan galian, praktikum pemboran dan peledakan, praktikum menggambar teknik, praktikum mekanika air tanah.

Idealnya Program Keahlian Geologi Pertambangan memiliki :

- 1 ruang perpustakaan

- 4 ruang laboratorium praktek

d. Kerjasama yang telah dijalin

Selama ini Program Keahlian Geologi Pertambangan telah menjalin hubungan dengan bebarapa institusi pemerintah dan pihak industri baik berupa pertukaran informasi, peminjaman peralatan maupun sebagai tempat praktek kerja industri serta penempatan lulusan.

Diantar institusi pemerintah dan pihak insdustri yang telah menjalin kerja sama antara lain :

1. Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Riau

2. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kuantan Singingi

3. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kampar

4. Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Sumatera Barat

5. Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Jambi

6. Badan Pertanahan Nasional Propinsi Riau

7. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

8. STTNas Yogyakarta

9. Institut Teknologi medan

10. Universitas Islam Riau

11. STM Pembangunan Yogyakarta

12. SMK Negeri 5 Rumbai

13. PT. Chevron Pacific Indonesia Duri

14. PT. Pertamnia (Persero) Dumai

15. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (UPO Sawahlunto)

16. PT. Halliburton Indonesia (Oil Service)

17. PT. BJ Service (Oil Service)

18. PT. Bormindo Nusantara (Drilling Company)

19. PT. Deka Petrindo (Drilling Company)

20. PT. Semen Padang

21. PT. Sclumberger (Oil Service)

22. PT. Dara Trasindo Eltra (Drilling Company)

23. PT. Terralog Technology (Oil Service)

24. PT. Makarya Ekaguna (Tambang Batubara)

25. PT. Nusa Riau Kencana Coal (Tambang Batubara)

26. PT. Manunggal Inti Artamas (Tambang Batubara)

27. PT. Tribakti Sarimas (Tambang Batubara)

28. PT. Foscoalindo Tiga Bintang (Tambang Batubara)

29. PT. Cipta Kridatama (Tambang Batubara)

30. PT. Radiant Utama (Drilling Company)

31. PT. Dyno chemical

32. PT. Eon Chemical

33. PT. Baker Huges (Oil Service)

34. PT. Tridiantara Alvindo (Drilling Company)

35. PT. General Budi Tekindo (Drilling Company)

Kerjasama tersebut tentunya dapat ditingkatkan untuk kemudian hari dan menjalin kerjasama baru dengan institusi dan perusahaan yang lainnya tentunya dengan kerangka yang lebih mengikat lagi dan melibatkan Pemerintah kabupaten Bengkalis.