JENIS LUBANG BUKAAN
Klasifikasi lubang bukaan berdasarkan arah
kedudukannya terhadap sumbu vertikal dan horizontal dapat dibagi menjadi :
1.
Lubang bukaan vertikal/hampir vertikal, yaitu : Shaft, Raise, Winze
2.
Lubang bukaan horizontal/hampir horizontal, yaitu : Adit, Tunnel, Drift, Crosscut
3.
Lubang bukaan miring (incline), yaitu : Decline/Ramp, Incline Sahft
3.1.
Lubang
Bukaan Vertikal
Lubang
bukaan vertikal atau hampir vertikal ini dibuat baik di luar badan bijih maupun
pada badan bijih. Jenis lubang bukaan ini terbagi menjadi :
3.1.1.
Vertikal Shaft
Vertikal shaft adalah jalan masuk vertikal yang terletak
di antara terowongan dan permukaan tanah. Jalan masuk vertikal ini adalah
pekerjaan utama yang harus dilakukan pada pekerjaan penggalian terowongan. Shaft
juga dapat dikategorikan sebagai lubang bukaan utama.
Penentuan posisi dari shaft harus dipilih pada lokasi :
1.
Kedalamannya
minimum,
2.
Menembus
permukaan di atas terowongan bawah tanah ke tempat yang diinginkan
3.
Mempunyai manfaat serta mudah mengerjakannya dan pembentukannya stabil.
4.
Berdasarkan pada kondisi permukaan seperti akses yang baik, didekat
dumping area, tanah yang murah, atau jauh dari daerah berpopulasi padat.
![]() |
Gambar
3.1. Vertikal
Shaft
A.Ukuran
Ukuran
dari shaft bermacam-macam, berdasarkan jumlah material yang harus diangkut dan
ukuran dari material yang akan diangkat dan diturunkan pada shaft tersebut.
Ukuran minimum shaft kira-kira 11 x 13 ft termasuk dinding (beton atau
selubung), dapat mengakomodasi single hoist dan elevator supply
serta (ladderway) jalan tangga. Jalan tangga termasuk tangga, kabel
listrik bertegangan tinggi, pipa pembuangan air, ventilator duct, yang
kesemuanya harus terlindung dari ayunan muatan atau kejatuhan material.
Rangka
utamanya terdiri dari rangkaian baja
seperti gambar dibawah ataupun dapat dibangun dari kayu. Pada rangka ini
terdiri dari hoist utama, peralatan dumping, dan discharge chute atau hopper.
Mesin hoist dan winch biasanya pada struktur terpisah.
![]() |
Gambar 3.2. Headframe
B. Metode Pembuatan Shaft
1. Dengan metode konvensional
Penggalian dimulai dengan clamshell yang dapat
menggali tanah lunak tanpa bantuan alat lain, dan mampu memindahkan tanah dan
batuan keras setelah diberaikan. Satu
atau dua orang pengawas membantu pekerjaan operator ketika operator tidak dapat
melihat ke dasar shaft atau untuk mengontrol setiap kesalahan pergerakan dari bucket
yang akan menyebabkan kecelakaan bagi pekerja. Clamshell biasanya tidak
dapat digunakan pada kedalaman dibawah 25 ft. Akan tetapi kedalaman penggalian
ini juga dipengaruhi jenis material di lokasi yang kan digali.
Langkah selanjutnya adalah dengan menggantikan digging
bucket dengan bucket yang lebih ringan atau kontainer yang dapat dinaikan
dengan hoist pada shaft, dan juga dapat diayunkan ke samping dan dapat
ditumpahkan dengan peralatan penarik atau dengan tangan.
![]() |
Gambar
3.3.
Penggalian Dengan Clamshell
Cara
ini dapat digunakan sampai kedalaman 100 ft atau perubahan langsung dapat
dilakukan dengan menggunakan bucket penggali yang memakai hoist pada headframe shaft yang akan digunakan nantinya.
Clamshell khusus dapat dioperasikan dari platform tertutup pada
bottom shaft, memuat material galian ke kontainer yang akan diangkat melalui
hoist ke permukaan.
2. Dengan pemboran dan peledakan
Setelah dilakukan penggalian dengan menggunakan alat
mekanis sampai kedalaman tertentu kemudian dilakukan dengan bantuan peledakan. Pada
peledakan batuan di shaft, semua lobang ledak harus rapat, dimana tidak ada
bagian terbuka yang memungkinkan lemparan material hasil ledakan ke bagian
samping, Material yang diledakkan akan terlempar kebelakang searah dengan shaft
yang sedang digali dan sangat penting untuk menjaga lemparan batuan ini
seminimum mungkin. Karena
biaya untuk memindahkan sisa tanah galian mahal dan syarat yang harus dilakukan untuk mengisi semua rongga di sekeliling
dinding shaft agar stabil. Gambar berikut menunjukkan tipe lubang bor untuk
penggalian shaft dan tunnel.
![]() |
Gambar 3.4.
Tipe
Lubang Ledak Pada Pembuatan Shaft
Dibuat dua atau lebih lubang bor dengan sudut pertemuan (Wedge
holes), dan lubang dengan sudut yang lurus diantaranya setelah lingkaran terjangkau. Wedge holes membuat bukaan ketika
diledakkan, sehingga batuan disekitarnya dapat bergerak ke samping ketika
lingkaran lubang bor berikutnya diledakkan. Hal ini membuat spasi untuk set
berikutnya. Penyalaan bahan peledak sangat baik dilakukan dengan tempo delay
yang pendek.
Pada gambar B lantai yang diledakkan hanya pada salah
satu sisi setiap kali peledakan. Baru peledakan berikutnya dilakukan setelah broken
material (material hasil peledakan) dipindahkan. Peledakan dimulai dari
atas, setelah semua pekerja dan peralatan berada pada tempat yang aman di luar
shaft.
Setelah peledakan biasanya shaft akan dipenuhi debu dan
gas hasil peledakan yang bersifat racun, sehingga diperlukan beberapa waktu
untuk menghilangkan bahaya gas dan debu tersebut. Bahaya ini dapat
dikurangi dengan menurunkan peralatan
ventilasi pada dasar lubang bukaan atau menurunkan selang ventilasi tekanan
rendah ke dasar lubang. Suction fan (kipas hisap) lebih efektif untuk
membersihkan udara dibandingkan dengan advanced fan (kipas angin tiup).
Beberapa shaft mempunyai cukup ruangan untuk memasukkan material hasil
bongkaran dengan menggunakan mesin, tetapi kebanyakan hanya dilakukan dengan
dilemparkan, digelindingkan, dan disekop dengan tangan untuk dimasukkan ke bucket
atau skips, yang akan diangkat dengan hoist setelah terisi penuh. Bagian
terbaik dari tipe pemuatan diatas biasanya dilakukan oleh satu orang pemuat
batu, yang mempunyai ruang gerak yang bebas. Pemuatan dapat pula dilakukan
dengan alat mekanis berdimensi kecil apabila lebar shaft memungkinkan. Pemboran
dapat dimulai lagi apabila bagian lantai dari shaft telah bersih dari material
hasil peledakan sebelumnya.
3. Dengan
menggunakan shaft boring machine
Pekerjaan penggalian dengan mengunakan shaft boring
machine ini prinsipnya sama dengan prinsip pengeboran biasa. Namun alat bor
yang dipakai biasanya berdimensi sangat besar. Alat ini dipasang/digantung pada
frame khusus. Bagiannya
dapat dilihat dari gambar berikut :
|
|
|

Gambar 3.5.
Penggalian
Shaft Dengan Shaft Boring Machine
3.2.
Raise
Raise
adalah lubang bukaan vertikal atau hampir vertikal yang dibuat pada badan bijih
untuk menghubungkan level bawah ke level di atasnya. Penggaliannya dimulai dari
level bawah menuju ke level yang lebih atas. Raise letaknya pada level,
termasuk secondary opening.
Fungsi
dari raise ini adalah :
1.
Sebagai
manway (jalan untuk pekerja)
2.
Sebagai
sarana ventilasi
3.
Sebagai jalur material yang akan dibawa ke stope
Metode pembuatan raise
dapat dibedakan menjadi :
1. Timber Raise
Alat bor yang biasanya dipakai pada metode ini biasanya
adalah stopper driler.
Langkah kerja
pembuatan raise ini adalah sebagai berikut :
a. Sebelum
peledakan dimulai penyangga kayu dan papan penahan broken ore hasil peledakan harus sudah terpasang, sehingga
setelah peledakan material hasil peledakan akan langsung jatuh ke dalam chute
yang telah disiapkan
![]() |
Gambar 3.6.
Instalasi
Penyangga Kayu Pada Pembuatan Raise

Gambar
3.7.
Pola Lubang Bor

Gambar 3.8.
Persiapan
Peledakan
d. Scaling (perataan permukaan raise dari
tonjolan hasil peledakan), dan penyemprotan raise untuk mengurangi debu.
![]() |
Gambar 3.9. Scaling
e.
Pemasangan penyangga untuk persiapan siklus selanjutnya
![]() |
Gambar
3.10.
Persiapan Pekerjaan Siklus Berikutnya
f. Tempat kerja telah siap untuk siklus kerja
berikutnya
![]() |
Gambar
3.11.
Kondisi Kerja Siap Untuk Siklus Kerja Berikutnya
2. Alimak
Raise Machine (Alimak Methode)
Alat
yang digunakan pada metode ini adalah alat khusus yang dapat berjalan di track
khusus yang melekat pada atap dan dinding raise.

Gambar 3.12.
Siklus
Kerja Alimak Methode
a. Ketika mesin raise sudah diangkat dan berada pada posisi
yang memungkinkan untuk pekerja melakukan pekerjaan. Pekerja melakukan
pembersihan permukaan kerja dari sisa batuan hasil peledakan sebelumnya (scaling).
b. Kemudian dilakukan pengeboran untuk persiapan peledakan
c. Setelah semua persiapan peledakan selesai, mesin raise
diturunkan, dan dilakukan peledakan
d. Ditiupkan udara ventilasi dan dilakukan penyemprotan air
untuk mengurangi debu pada bagian atas raise.
e. Broken material hasil peledakan dibersihkan dan diangkut keluar. Ventilasi dialirkan utuk
mendilusikan gas-gas hasil peledakan dan mengalirkan udara bersih ke permukaan
kerja. Selanjutnya
pekerjaan kembali ke siklus pertama.
3. Raise Boring Machine
Dengan semakin majunya
teknologi pengeboran dewasa ini pada batuan yang memiliki kekerasan tinggipun
sudah dapat dilakukan penggalian dengan menggunakan mesin bor khusus. Mesin bor
untuk pembuatan raise ini disebut raise boring machine.
![]() |
Gambar 3.13.
Penggalian
Raise Dengan Raise Boring Machine
Langkah pembuatan
raise dengan alat ini adalah :
a.
Dilakukan pengeboran dengan diameter mata bor 8-12 inchi
dari level bagian atas, atau dari permukaan sebagai tempat driller road
(pilot raise)
b.
Setelah sampai pada bagian level bawah pengeboran distop.
Mata bor diganti dan dipasang large back reamer/ drille head
dengan diameternya antara 1-4 m.
c.
Setelah
drilled head terpasang , barulah pekerjaan cutting raise dimulai.
Sistem pemotongannya adalah dengan rotary drilled
d.
Broken
ore yang jatuh dibawah dipindahkan dan diangkut
3.3. Winze
Winze
adalah lubang bukaan vertikal atau hampir vertikal yang menghubungkan antara
level atas dengan level dibawahnya. Winze pada dasarnya sama dengan
raise, hanya cara pembuatan yang membedakannya. Raise dibuat dengan menggali
dari level bawah menembus ke level diatasnya, sedangkan pada winze penggalian
dimulai dari level atas menuju ke level di bawahnya. Prinsip pembuatan winze
hampir sama dengan pembuatan vertikal shaft. Hanya dimensinya yang biasanya
lebih kecil dari vertikal shaft.
Kegunaan
dari winze adalah sebagai berikut :
1.
Jalan
pekerja
2.
Saluran
ventilasi
3.
Sebagai
sumur pengumpul air
![]() |
Gambar 3.14. Winze
3.2.
Lubang
Bukaan Horizontal
Lubang
bukaan horizontal atau hampir horizontal ini dibuat baik sebagai jalan masuk
utama ataupun sebagai lubang penghubung antara bukaan-bukaan di bawah tanah
dengan orebody.
3.2.1.
Adit
Adit
adalah jalan masuk horizontal yang tidak menembus sampai ke sisi lain dari
bukit yang diterobos (lubang buntu). Adit hanya memiliki satu lubang masuk
yang berhubungan dengan udara luar. Adit merupakan juga lubang bukaan primer
dari suatu mekanisme penambangan bawah tanah.

Gambar 3.15. Long Haulage Adit
A. Pembuatan adit
1. Pembuatan adit dengan menggunakan alat mekanis
Pembuatan bukaan dengan alat mekanis biasanya merupakan
pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus tanpa ada waktu tunggu antar satu
proses dengan proses berikutnya. Alat yang biasa digunakan adalah TBM (Tunnel Boring
Machine) maupun Road header.

Gambar
3.16. TBM
di terowongan
2. Pembuatan Adit dengan menggunakan metode pemboran dan
peledakan
Pada cara ini selain digunakan alat bor juga dipakai
bahan peledak yang akan memecahkan batuan sehingga mudah untuk diangkut. Alat
bor yang digunakan antara lain horizontal boring machine, jack leg drill,
hydra boom jumbo.
Model pemboran
dari adit ini dapat dibedakan dari gambar berikut
![]() |
Gambar 3.17.
Macam Tipe Pemboran pada Penggalian Terowongan
3.2.2. Tunnel
Tunnel adalah lubang bukaan horizontal atau hampir
horizontal yang bias dibuat dekat atau pada badan bijih dan mempunyai 2 lubang
yang keduanya berhubungan dengan udara luar.Lubang bukaan ini pada dasarnya
adalah adit. Apabila adit merupakan lubang buntu, pada tunnel ditembuskan ke
sisi lain dari bukit yang ditembus.
![]() |
Gambar 3.18.
Jenis
lubang Bukaan Tunnel
Metode pembuatan
dan pengerjaan tunnel ini sama dengan pembuatan adit.
3.2.3. Drift
Drift adalah lubang bukaan horizontal yang dibuat pada badan
bijih atau didekat badan bijih searah strike dari badan bijih. Kegunaan
dari lubang bukaan ini adalah :
1.
Penghubung dari shaft ke stope
2.
Sebagai lubang bukaan untuk transport pekerja
3.
Sebagai lubang bukaan untuk udara ventilasi
4.
Sebagai lubang bukaan untuk pengangkutan ore

Gambar 3.19.
Drift
Pada Tambang Bawah Tanah
3.2.4. Cross Cut
Cross cut adalah lubang bukaan yang dibuat menembus badan bijih. Biasanya
dibuat untuk menghubungkan shaft ataupun drift dengan badan bijih. Pembuatan cross cut
biasanya dilakukan untuk :
1.
Keperluan
prospecting
2.
Sebagai jalan angkut untuk menghubungkan level/drift
dengan badan bijih atau badan bijih dengan shaft, ore pass.
![]() |
Gambar
3.20.
Cross Cut Tampak Samping
Pembuatan
cross cut ini mirip dengan pembuatan drift, alat-alat yang
dipakai pun hampir sama dengan alat yang digunakan pada pembuatan lubang bukaan
di atas.
![]() |
Gambar
3.21.
Cross Cut Tampak Atas
3.2.5. Service Area
Service area adalah lubang bukaan yang dibuat untuk berbagai
keperluan, yaitu :
1.
Sebagai tempat manuver alat di dalam tambang
2.
Sebagai tempat istirahat dan makan pekerja
3.
Ruangan
sanitasi di bawah tanah
4.
Gudang
peralatan
5.
Gudang
bahan peledak.
6.
dll
Teknis
pembuatannya biasanya dimulai dengan membuat lubang bukaan seperti horizontal
lainnya, kemudian baru dilakukan pelebaran bukaan baik arah lateral maupun
vertikal.
3.3.
Lubang
Bukaan Miring (Incline)
Kemiringan
lubang bukaan ini biasanya dibawah 20 0
dimana kemajuan dari penggalian jenis lubang bukaan ini masih dapat dikerjakan
seperti mengerjakan lubang bukaan horizontal.
3.3.1.
Incline Shaft
Incline
shaft adalah jalan masuk utama yang biasanya dibuat mengikuti kemiringan dari
badan bijih.
![]() |
Gambar
3.22. Incline
Shaft
Siklus pembuatan dari incline shaft
adalah sebagai berikut :
1.
Pemboran
dan peledakan

Gambar 3.23.
Pemboran Dengan Jack Leg Drill
![]() |
Gambar 3.24.
Pemboran
Dengan Jumbo Drill
2.
Mucking
Mucking adalah pemuatan dan
pembersihan material hasil peledakan.

Gambar 3.25.
Pekerjaan Mucking Dengan LHD
![]() |
Gambar 3.26.
Pekerjaan Mucking Dengan Slusher
3. Supporting (penyanggaan)
Pada tambang bijih bawah tanah
pekerjaan penyanggaan saat ini banyak dilakukan dengan roof bolting
saja. Untuk daerah jalan masuk utama biasanya dengan menggunakan concrete.
Tetapi pada beberapa bagian masih dengan menggunakan kayu, seperti pada raise.
![]() |
Gambar 3.27.
Penyanggaan
Kayu
![]() |
Gambar 3.28.
Penyanggaan
Dengan Roof Bolting
![]() |
Gambar 3.29.
Penyanggaan
Dengan Concrete
3.3.2.
Decline
Decline
adalah lubang bukaan miring yang sering juga disebut ramp. Decline
merupakan jalan yang miring seperti halnya incline, tetapi pada ujung
pertemuannya dibuat belokan sebagai tempat manuver dari peralatan.


Gambar
3.30.
Lubang Bukaan Decline
Pengangkutan
material dan broken ore pada decline umumnya menggunakan truck melalui decline
ini. Selain sebagai jalan masuk utama decline juga dapat dibuat untuk
menghubungkan antara level.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar